BorneoFlash.com, SAMARINDA — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) menjadwalkan pemanggilan pihak regulator dan operator yang bertanggung jawab atas pengelolaan Jembatan Mahakam pada awal Januari 2026.
Langkah ini diambil menyusul insiden kapal tongkang bermuatan batu bara yang menabrak fender Jembatan Abdoel Moeis Hassan Mahakam Ulu (Mahulu) di kawasan Loa Janan Ilir, Samarinda.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (23/12/2025) sekitar pukul 06.30 WITA tersebut memicu perhatian publik terhadap aspek keselamatan pelayaran dan keamanan infrastruktur strategis.
DPRD Kaltim menilai klarifikasi menyeluruh perlu dilakukan guna memastikan penyebab kejadian serta dampaknya terhadap kondisi jembatan.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan bahwa pemanggilan belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat karena agenda kedewanan telah memasuki masa penutupan akhir tahun. Oleh karena itu, pembahasan lanjutan direncanakan berlangsung pada awal tahun mendatang.
“Pemanggilan belum dapat kami laksanakan dalam waktu dekat karena DPRD telah memasuki masa penutupan akhir tahun. Insyaallah, agenda tersebut akan kami laksanakan pada awal tahun dengan melibatkan instansi terkait,” ujar Hasanuddin, pada Sabtu (27/12/2025).





