“Kami survei terlebih dahulu. Ada pedagang yang tidak masuk kriteria karena kondisi rumahnya bagus atau motornya masih layak. Yang kami prioritaskan adalah mereka yang motornya sudah tidak layak pakai, bahkan ada yang selama ini menyewa motor,” ujar Abdul Rosyid.
Ia menambahkan, program bantuan motor gerobak sayur ini baru berjalan selama dua tahun. Sementara itu, program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) telah dilaksanakan khusus Baznas Balikpapan sejak dirinya dilantik pada tahun 2002.
Untuk program RTLH, Baznas Balikpapan bekerja sama dengan Baznas Provinsi Kalimantan Timur. Tahun ini, terdapat 15 unit RTLH yang bersumber dari Baznas Provinsi Kaltim, dengan enam unit diantaranya telah selesai dibangun dan diserahkan secara simbolis kepada Wali Kota Balikpapan.
“Kalau bantuan rumah untuk warga Balikpapan, surveinya dilakukan oleh Baznas Balikpapan. Sedangkan bantuan dari Baznas Provinsi memiliki tim survei sendiri,” jelasnya.
Salah satu penerima bantuan motor gerobak sayur, Aristanto, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Ia mengatakan motor yang selama ini digunakan untuk berjualan sudah tidak layak pakai.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami untuk berjualan sayur keliling. Motor yang lama sudah tidak layak, dan sekarang bisa lebih lancar mencari nafkah,” ujarnya.

Aristanto berharap program bantuan seperti ini dapat terus berlanjut agar semakin banyak warga yang terbantu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Baznas Provinsi Kalimantan Timur, Baznas Balikpapan, serta Pemerintah Kota Balikpapan atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat kecil.
“Terima kasih Baznas Kaltim, Baznas Balikpapan, dan Pemkot Balikpapan. Semoga program ini terus berlanjut,” ucapnya.





