Selain personel, Kodam VI/Mlw juga menyiagakan berbagai alutsista dan sarana pendukung, di antaranya kendaraan taktis Anoa dan Komodo, kendaraan patroli, ambulans, truk operasional, motor Babinsa, hingga satu unit heli Bell 412 yang disiagakan sebagai unsur konjerat untuk penanganan cepat kondisi darurat.
Pangdam menekankan agar seluruh personel TNI melaksanakan tugas dengan profesional, humanis, menjunjung kearifan lokal, serta mengedepankan senyum, sapa, dan salam, sehingga kehadiran aparat benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai pelindung dan pengayom.
Sementara itu, Gubernur Kaltim menekankan pentingnya kesiapan transportasi, mitigasi bencana, dan antisipasi cuaca ekstrem, mengingat Kalimantan Timur merupakan daerah strategis sekaligus penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sinergi TNI-Polri dinilai sangat vital dalam menjaga stabilitas keamanan, kelancaran distribusi logistik, serta keselamatan masyarakat selama libur akhir tahun.
Rakorda juga memaparkan berbagai potensi kerawanan Nataru, mulai dari gangguan kamtibmas, kemacetan, kecelakaan lalu lintas, ancaman terorisme, hingga risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Seluruh instansi sepakat untuk memperkuat deteksi dini, koordinasi, dan respons cepat di lapangan.
Melalui forum ini, Kodam VI/Mulawarman bersama seluruh stakeholder berkomitmen menjaga Kalimantan Timur tetap aman, damai, dan kondusif, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan rasa aman dan nyaman. (*/Pendam VI/Mlw)






