HIMPAUDI Balikpapan Gelar Workshop Inklusi PAUD, Dorong Pendidik Merangkul Semua Anak

oleh -
Editor: Ardiansyah
HIMPAUDI Kota Balikpapan bekerja sama dengan Sigentara dan Komunitas Buah Tangan menggelar Workshop Praktik Inklusi di PAUD pada Senin (15/12/2025). Foto: BorneoFlash/Ist
HIMPAUDI Kota Balikpapan bekerja sama dengan Sigentara dan Komunitas Buah Tangan menggelar Workshop Praktik Inklusi di PAUD pada Senin (15/12/2025). Foto: BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN — Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Balikpapan bekerja sama dengan Sinergi Generasi Nusantara (Sigentara) dan Komunitas Buah Tangan menggelar Workshop Praktik Inklusi di PAUD bertema “Merangkul Semua Anak”, pada Senin (15/12/2025).

 

Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00 hingga 15.00 WITA ini digelar di Wisma 1 Aula Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan dan diikuti para kepala satuan serta pendidik KB, SPS, BAP, dan TPA dari seluruh wilayah Kota Balikpapan.

 

Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yakni Andhita Nurul Khasanah, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Padjadjaran Bandung, serta Fridolin Deolito atau akrab disapa Mas Deo. 

 

Keduanya membagikan pengetahuan dan praktik nyata dalam menerapkan pendidikan inklusif yang mampu mengakomodasi keberagaman kebutuhan anak di satuan PAUD.

 

Ketua HIMPAUDI Kota Balikpapan, Ani Ariani, S.Pd, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pendidik PAUD terhadap praktik inklusi serta mendorong penerapannya dalam aktivitas bermain dan belajar sehari-hari.

HIMPAUDI Kota Balikpapan bekerja sama dengan Sigentara dan Komunitas Buah Tangan menggelar Workshop Praktik Inklusi di PAUD pada Senin (15/12/2025). Foto: BorneoFlash/Ist
HIMPAUDI Kota Balikpapan bekerja sama dengan Sigentara dan Komunitas Buah Tangan menggelar Workshop Praktik Inklusi di PAUD pada Senin (15/12/2025). Foto: BorneoFlash/Ist

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas pendidik dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Ani.

 

Dalam pemaparannya, Andhita Nurul Khasanah menekankan bahwa praktik inklusi berawal dari kesiapan pendidik untuk terus belajar dan bertumbuh.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.