BorneoFlash.com, KUKAR – Keberhasilan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menurunkan angka stunting hingga 14,2 persen menempatkan daerah ini sebagai yang terendah di Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun capaian tersebut sekaligus menggeser fokus kebijakan dari sekadar penurunan angka, menuju tantangan pemerataan dan keberlanjutan hasil di seluruh wilayah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kukar mencatat penurunan stunting yang agresif setelah sebelumnya berada di atas 26 persen.
Perubahan tajam ini menunjukkan efektivitas konsolidasi program gizi, layanan kesehatan dasar, serta edukasi keluarga. Meski demikian, capaian agregat belum tentu mencerminkan kondisi yang sepenuhnya merata di tingkat lapangan.
Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa penurunan prevalensi stunting merupakan hasil dari proses panjang yang melibatkan banyak pihak.
“Angka ini tidak muncul begitu saja. Banyak upaya yang telah kita lakukan bersama,” ujarnya.
Ia menjelaskan, stunting tidak dapat dipahami semata sebagai persoalan kesehatan, melainkan masalah multidimensi yang berkaitan dengan pola asuh, sanitasi lingkungan, ketahanan pangan keluarga, hingga perilaku hidup bersih dan sehat.





