“Sport tourism tidak hanya menghadirkan keramaian, tetapi juga harus memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Selama festival berlangsung, berbagai stan kuliner dan produk UMKM turut meramaikan kawasan pantai, menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma menekankan bahwa pengembangan pariwisata ke depan harus berbasis ekowisata berkelanjutan.
“Balikpapan memiliki potensi wisata air yang sangat besar. Melalui olahraga dayung, paddle board, dan aktivitas air lainnya, kita mendorong gaya hidup sehat sekaligus kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.
Ratih menjelaskan, konsep wisata hijau yang diterapkan sejalan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan program Wonderful Indonesia, yang menitikberatkan pada pengelolaan lingkungan, edukasi, dan keselamatan wisatawan.

Untuk memastikan keamanan, Disparpora menggandeng Basarnas, BPBD, serta komunitas kelautan dalam pengawasan dan edukasi mitigasi risiko di kawasan wisata air.
Pemkot Balikpapan memastikan Festival Dayung Manggar akan menjadi agenda tahunan, sekaligus memperkuat identitas Balikpapan sebagai kota pesisir dengan potensi sport tourism unggulan di Kalimantan. (*)





