BorneoFlash.com, JAKARTA – Kemendukbangga/BKKBN menggandeng psikolog dan mengerahkan penyuluh untuk membantu pemulihan trauma korban banjir dan longsor di tiga provinsi.
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan bahwa ia telah memerintahkan penyuluh dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tiga provinsi tersebut untuk segera turun ke lapangan.
Ia menegaskan bahwa para korban membutuhkan pendampingan trauma setelah kebutuhan primer terpenuhi. “Teman-teman sudah terbiasa dan memiliki kemampuan untuk itu,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Kemendukbangga/BKKBN juga menerjunkan psikolog profesional dan anggota Generasi Berencana (Genre) untuk memberikan layanan trauma healing, terutama di Aceh.
Wihaji menyampaikan bahwa tim di lapangan sudah mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk mendapatkan pendampingan psikologis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 969 korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara per Rabu. BNPB juga melaporkan 5.000 korban luka dan 894.101 pengungsi hingga Selasa (9/12/2025). (*)





