Hilirisasi Pertanian Kian Nyata, GPM Buka Akses Baru bagi Produk Olahan Lokal

oleh -
Penulis: Ernita Sriana
Editor: Ardiansyah
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana

BorneoFlash.com, KUKAR – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Ketahanan Pangan tak hanya berfungsi sebagai penekan harga pangan. 

 

Program ini kini menjadi penggerak penting dalam mendorong hilirisasi pertanian, sebuah pilar utama dalam transformasi ekonomi non-ekstraktif Kukar.

 

Pelaksanaan GPM di berbagai titik mulai dari Creative Park dan Kantor Bupati di Tenggarong hingga kecamatan seperti Kembang Janggut, Sebulu, Muara Jawa, Kota Bangun, dan Marangkayu menjadi ruang baru bagi munculnya produk pangan olahan lokal. 

 

Tidak hanya beras dan kebutuhan pokok, masyarakat kini dapat menemukan produk turunan seperti beras kemasan desa, tepung singkong olahan, sambal cabai lokal, hingga aneka olahan hortikultura yang dihasilkan UMKM dan BUMDes.

 

Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa GPM telah berkembang menjadi platform penting bagi desa, kelompok tani, dan pelaku usaha pangan untuk mulai bergerak ke level hilirisasi.

 

“GPM bukan hanya pasar murah. Ini jembatan bagi petani dan UMKM kita untuk masuk ke industri pengolahan pangan. Kalau kita ingin ekonomi non-ekstraktif tumbuh, hilirisasi harus berjalan dan GPM menjadi pintu masuknya,” ungkap Bupati Kukar, Aulia Rahman, pada Rabu (26/11/2025).

 

Ia menyebutkan, banyak kelompok tani kini mulai mengolah hasil panen mereka sendiri, seperti memproduksi beras kemasan berkualitas, sehingga nilai tambah tidak lagi keluar dari desa. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.