Ia juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi guru saat ini, termasuk upaya melemahkan solidaritas sesama pendidik. Karena itu, PGRI harus tetap solid, inklusif, dan adaptif, serta terus memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan guru.
Dalam sambutannya, PGRI menyampaikan harapan besar kepada DPR RI dan pemerintah terkait penyusunan RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
PGRI menekankan agar regulasi tersebut tidak menghentikan tunjangan profesi guru dan dosen, mempercepat sertifikasi guru, serta merekrut tenaga honorer melalui mekanisme ASN/PNS maupun PPPK tanpa membedakan guru negeri dan swasta.
“Kami berharap RUU Sisdiknas memuat secara eksplisit substansi penting terkait kesejahteraan, kualitas, dan perlindungan guru sebagai profesi yang mulia,” tegasnya.
PGRI juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pendidik di sekolah negeri dan swasta yang tetap mengabdikan diri di berbagai kondisi. Mereka dinilai sebagai penjaga keberlangsungan proses pendidikan yang tidak pernah berhenti, bahkan di tengah berbagai keterbatasan.

“Atas nama Pengurus Besar PGRI, kami mengucapkan selamat HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025. Semoga dedikasi para guru menjadi cahaya penerang bangsa dan menjadi ibadah di sisi Tuhan,” bunyi penutup sambutan tersebut.
Peringatan ini menjadi momentum penting bagi Kota Balikpapan untuk terus memperkuat dunia pendidikan, sekaligus meneguhkan kembali peran guru sebagai pilar utama pembentukan generasi Indonesia emas 2045.
Berbagai tarian kolosal yang ditampilkan guru se Kota Balikpapan meramaikan momentum tersebut. Disamping juga dirangkai dengan pemberian tali asih kepada guru.





