Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, melihat proyek tersebut sebagai sinyal kuat bahwa Balikpapan semakin dilirik sebagai pusat industri strategis di Indonesia.
“Peresmian kompleks refinery ini bukan hanya penting untuk Balikpapan, tapi juga untuk ketahanan energi nasional,” katanya.
Rahmad menegaskan bahwa perusahaan telah berkomitmen menggunakan lebih dari 70% tenaga kerja lokal, sebuah langkah yang menurutnya penting untuk memastikan manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga kota.
Ia menambahkan bahwa Balikpapan dapat terus menjadi magnet investasi jika mampu menjaga dua hal yakni keamanan dan kenyamanan kota. “Investor datang kalau kota ini aman dan nyaman,” tegasnya.

Menanggapi isu perizinan, Rahmad memastikan bahwa proyek sebesar ini tidak mungkin diresmikan, bila seluruh perizinannya belum lengkap. “Tidak akan diresmikan kalau perizinannya tidak selesai,” katanya.
Pemerintah kota, lanjutnya, terus mengawal seluruh proses perizinan dan memastikan pemanfaatan kawasan industri benar-benar memberikan pemasukan signifikan bagi daerah.
Dengan menggabungkan teknologi internasional, potensi lokal, dan hilirisasi berbasis energi bersih, proyek ini dipandang sebagai momentum baru transformasi ekonomi Balikpapan.






