Menurutnya, kedekatan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara menjadi peluang strategis. Permintaan mesin cerdas, teknologi otomasi, hingga pengolahan pangan modern diprediksi melonjak seiring pembangunan IKN yang menuntut kecepatan, efisiensi, dan standar tinggi.
“Pertumbuhan permintaan teknologi industri akan sangat signifikan, dan Balikpapan harus menjadi penyuplai, bukan sekadar penonton,” jelas Adwar.
Pameran edisi ke-4 ini akan berlangsung pada tanggal 19-21 November 2025 di BSCC/Dome dan menjadi salah satu gelaran terbesar sektor minyak dan gas, pertambangan, kelautan, dan lepas pantai di Asia Tenggara, menghadirkan 60 lebih peserta pameran dari 8 negara dan ada ditargetkan 3.000 lebih pengunjung akan melihat langsung kegiatan tersebut dan menampilkan Teknologi AI industri, otomasi pertambangan, robotik kelautan, hingga sistem cerdas migas
Berbagai asosiasi terkemuka hadir dalam konferensi, termasuk SPE, ASPERMIGAS, IPERINDO, PERHAPI, dan APKPI. Seminar teknologi juga digelar untuk menampilkan tren masa depan seperti AI industri dan konsep Industri 5.0.

CEO Fireworks Trade Media, Kenny Yong, menyebut BEX 2025 sebagai momentum penting bagi Kalimantan Timur. “Gelombang teknologi berikutnya—AI dan Industri 5.0—akan mengubah cara sektor migas dan pertambangan bekerja. Kami ingin Balikpapan berada di garis depan transformasi ini,” ujarnya.
Transformasi teknologi sebagai fokus dan BEX 2025 sebagai katalis, Balikpapan kini bersiap melangkah ke babak baru: dari kota industri tradisional menjadi pusat inovasi industri berkelas internasional. (*)





