BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-53 Tingkat Kota Balikpapan tidak hanya menjadi ruang syiar dan dakwah Islam, tetapi juga diproyeksikan sebagai agenda strategis dalam mendorong ekonomi kerakyatan.
Gelaran yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Balikpapan H. Bagus Susetyo itu melibatkan pelaku usaha mikro dan kegiatan sosial, yang dipastikan memberi dampak ekonomi langsung kepada warga.
Dalam sambutannya, Bagus menegaskan bahwa MTQ kini bertransformasi menjadi gerakan pemberdayaan masyarakat. “Kita ingin Balikpapan menjadi kota modern, tetapi tidak terjebak pada modernisasi tanpa arah. MTQ bukan hanya kompetisi, tetapi ikhtiar memperkuat masyarakat secara spiritual dan ekonomi,” ujarnya, di Gedung GWT Politeknik Negeri Balikpapan, pada Jumat Malam (14/11/2025).
Bagus menyebut kegiatan pendukung seperti bazar UMKM, bekam massal, nikah massal, pawai ta’aruf, lomba fashion Islami, hingga festival rebana sebagai bentuk konkret keterlibatan masyarakat. Kegiatan tersebut menurutnya membuka ruang perputaran ekonomi baru, terlebih bagi pelaku usaha lokal.
Wakil Wali Kota menyampaikan harapan bahwa MTQ mampu mencapai lima sukses: penyelenggaraan, prestasi, ukhuwah, pemberdayaan ekonomi, dan syiar pengamalan agama. Ia sekaligus mengajak masyarakat memenuhi venue MTQ sebagai dukungan atas gerakan syiar Qurani sekaligus dukungan pada ekonomi umat.
“Meramaikan MTQ adalah bagian dari syiar. Namun lebih jauh, ini juga bagian dari menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata Bagus.
Dikesempatan yang sama, Ketua Panitia MTQ, Umar Adi, yang juga Camat Balikpapan Utara, mengatakan bahwa pelibatan UMKM bukan sekadar pelengkap acara, tetapi bagian dari desain pemberdayaan.
“MTQ kali ini bukan hanya melahirkan juara qari dan qariah, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi umat. Bazar UMKM menjadi ruang promosi produk halal dan ekonomi syariah,” tegasnya.
MTQ berlangsung selama 14–19 November 2025 di enam venue, melibatkan 415 peserta dari enam kecamatan, yakni Balikpapan Utara ada 83 peserta; Balikpapan Selatan ada 67 peserta; Balikpapan Tengah sebanyak 88 peserta; Balikpapan Barat ada 60 peserta; Balikpapan Timur ada 58 peserta dan Balikpapan Kota sebanyak 59 peserta.
Selain bazar UMKM, kegiatan seni Islami seperti story telling, mewarnai, puisi Islami, dan festival rebana turut memberi ruang bagi kreativitas generasi muda sekaligus potensi ekonomi kreatif berbasis keagamaan.
Panitia juga menyampaikan terima kasih atas kolaborasi masyarakat Balikpapan Utara, perusahaan, dan lembaga yang terlibat sehingga MTQ dapat terselenggara dengan skala kegiatan yang lebih luas dibanding tahun sebelumnya.
MTQ ke-53 Balikpapan tidak hanya menjadi ruang membaca ayat suci, tetapi juga ruang kolaborasi nilai agama, budaya, dan ekonomi umat.
Dengan tema “Menumbuhkan Generasi Qur’ani Menuju Balikpapan yang Agamis, Nyaman, Modern dan Sejahtera”, kegiatan ini menjadi contoh bagaimana syiar Islam dapat berjalan berdampingan dengan penguatan ekonomi rakyat. (Adv)
