BorneoFlash.com, SAMARINDA — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai menata kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk mengoperasikan jaringan insinerator yang akan dipasang di sejumlah titik.
Langkah ini dilakukan seiring percepatan pembangunan unit insinerator yang diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah harian di kota.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegaskan bahwa teknologi pengolahan sampah tersebut membutuhkan tenaga operator terlatih agar berfungsi optimal.
Karena itu, proses perekrutan personel sudah dibuka sejak dini sehingga setiap unit insinerator dapat beroperasi dengan formasi lengkap ketika mulai dijalankan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kota Samarinda, Suwarso, menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja untuk proyek ini cukup besar.
Setiap mesin insinerator memerlukan tim khusus agar proses pembakaran berjalan aman dan konsisten.
“Apabila terdapat 10 unit insinerator, maka diperlukan kurang lebih 80 operator. Kami memberikan peluang bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi untuk dapat terlibat sebagai tenaga pengelola,” ujarnya, pada Sabtu (15/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa sistem insinerator memiliki karakteristik kerja yang berbeda dengan penanganan sampah konvensional.







