BorneoFlash.com, – PBB menilai hambatan distribusi masih menghalangi pemenuhan kebutuhan mendesak warga Gaza, meski bantuan meningkat sejak gencatan senjata.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bantuan hanya bisa masuk melalui dua pos perlintasan, tanpa akses langsung dari Israel ke Gaza utara maupun dari Mesir ke Gaza selatan. Pihak berwenang belum mengizinkan sejumlah barang dan staf lembaga kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.
Mitra PBB di bidang penyediaan tempat perlindungan menyebut sebagian besar pengungsi masih tinggal di lokasi darurat yang penuh sesak, bahkan di area terbuka yang tidak aman. Mereka menegaskan, jika hambatan distribusi dihapus, bantuan yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta warga Gaza.
Meski begitu, penyaluran bantuan pangan menunjukkan kemajuan. Sejak gencatan senjata 10 Oktober hingga 3 November, PBB dan mitranya telah mengumpulkan lebih dari 37.000 ton bantuan, terutama bahan makanan, melalui pos perlintasan Gaza.
Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan telah menjangkau lebih dari 1 juta warga Gaza lewat distribusi makanan, bantuan usaha roti, camilan bergizi anak-anak, layanan gizi tambahan, dan bantuan tunai digital.
Sementara itu, analisis FAO dan Pusat Satelit PBB menunjukkan hanya 13 persen lahan pertanian di Gaza yang belum rusak, dan sebagian besar tak bisa diakses karena masih berada di bawah kendali militer Israel. (*)





