Kemenkeu dan Pertamina Tinjau Kesiapan Akhir RDMP Balikpapan: Langkah Nyata Menuju Kemandirian Energi Nasional

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kemenkeu bersama jajaran Komisaris Pertamina meninjau langsung kesiapan akhir proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian. Foto: HO/KPB
Kemenkeu bersama jajaran Komisaris Pertamina meninjau langsung kesiapan akhir proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian. Foto: HO/KPB

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN — Upaya memperkuat ketahanan energi nasional kembali ditegaskan melalui sinergi strategis antara pemerintah dan BUMN energi. 

 

Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama jajaran Komisaris PT Pertamina (Persero) meninjau langsung kesiapan akhir proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian.

 

Kunjungan kerja tersebut berlangsung di Gedung New Site Office PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), dan dilanjutkan dengan peninjauan ke sejumlah fasilitas utama kilang. Turut hadir perwakilan Kemenkeu RI, Komisaris dan Direksi Pertamina, serta jajaran manajemen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT KPB.

 

Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menyampaikan bahwa sinergi erat antara Kemenkeu dan Pertamina menjadi fondasi penting dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

 

“Dukungan Kementerian Keuangan mempercepat penyelesaian RDMP Balikpapan. Proyek ini akan menambah kapasitas produksi BBM hingga 142 ribu barel per hari, LPG 336 ribu ton per tahun, dan propylene 300 ribu ton per tahun. Ini langkah nyata menuju ketahanan energi nasional,” ujarnya.

 

Selain meninjau kesiapan teknis, kunjungan tersebut juga membahas penguatan tata kelola keuangan proyek, termasuk mitigasi risiko fiskal, pengelolaan valuta asing, penjaminan proyek, serta perlindungan aset strategis melalui skema asuransi khusus sektor migas berskala besar.

 

Kemenkeu turut menyoroti kontribusi besar Pertamina terhadap penerimaan negara. Sepanjang tahun 2024, Pertamina menyumbang Rp401,73 triliun melalui pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

 

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara, Dwi Teguh Wibowo, mengapresiasi kemajuan RDMP Balikpapan yang dinilai membawa dampak langsung terhadap ekonomi nasional.

 

“Proyek ini tidak hanya memperkuat struktur fiskal dan daya saing industri migas, tetapi juga membantu menekan impor produk turunan minyak. Dalam beberapa tahun terakhir, angka impor aspal dan produk olahan minyak terus menurun — ini pencapaian besar,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Mahulu Sampaikan Beberapa Harapan di Hari Ulang Tahun Ke-8 Pemkab Mahulu

 

Rombongan kemudian meninjau beberapa fasilitas utama kilang, di antaranya Crude Distillation Unit (CDU) IV, Hydrocracking Unit (HCU), Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), Boiler, serta Main Control Room (MCR) yang menjadi pusat kendali operasional kilang modern tersebut.

Kemenkeu bersama jajaran Komisaris Pertamina meninjau langsung kesiapan akhir proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian. Foto: HO/KPB
Kemenkeu bersama jajaran Komisaris Pertamina meninjau langsung kesiapan akhir proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, yang kini memasuki fase awal pengoperasian. Foto: HO/KPB

Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menegaskan bahwa RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang sejalan dengan arah kebijakan pembangunan pemerintah.

 

“RDMP Balikpapan mendukung visi Asta Cita pemerintah, khususnya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan wilayah. Selain memperkuat pasokan energi nasional, proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tutupnya.

 

Dengan progres yang semakin signifikan, RDMP Balikpapan diharapkan segera beroperasi penuh dalam waktu dekat dan menjadi pilar utama menuju kemandirian energi Indonesia. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.