Upaya ini bertujuan mengubah citra lingkungan agar menjadi lebih produktif secara ekonomi.
“Kami ingin membangun citra baru bagi kawasan yang sebelumnya dikenal rawan narkoba. Misalnya dengan mengembangkan kampung tenun atau bentuk usaha produktif lainnya agar masyarakat memiliki identitas positif,” tutur Tejo.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa para pengguna berasal dari beragam latar belakang usia, mulai dari remaja hingga lanjut usia.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki keterbatasan fisik seperti tuna rungu dan tuna wicara.
“Sebagian besar adalah pengguna aktif. Tidak ditemukan barang bukti karena mereka bukan pengedar. Semua akan diarahkan menjalani rehabilitasi agar benar-benar pulih,” imbuhnya.
Operasi ini merupakan bagian dari program nasional Desa Bersinar yang diinisiasi BNN untuk membentuk lingkungan masyarakat yang sadar dan bebas narkoba di seluruh Indonesia.
“Upaya ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus melaksanakan operasi dan pendampingan hingga seluruh wilayah Kalimantan Timur benar-benar menjadi kawasan yang bersih dari narkoba,” pungkas Kombes Pol Tejo.





