“Seluruh kegiatan berlangsung tertib dan tanpa perlawanan. Warga bersikap kooperatif karena kami mengedepankan pendekatan humanis,” jelasnya.
BNNP Kaltim memastikan, seluruh warga yang dinyatakan positif akan menjalani asesmen untuk diarahkan mengikuti program rehabilitasi.
Menurut Tejo, langkah ini merupakan bagian dari strategi pemulihan sosial agar para pengguna dapat kembali berperan positif di masyarakat.
“Semua akan melalui proses asesmen. Prinsip kami adalah memulihkan pengguna, bukan memidanakan. Tujuannya agar mereka dapat hidup sehat dan menjadikan kawasan ini benar-benar bebas dari narkoba,” tegasnya.
Selain Samarinda, BNNP Kaltim juga telah memetakan beberapa wilayah lain yang tergolong rawan narkoba, seperti Gunung Bugis di Balikpapan dan sejumlah titik di Bontang.
“Samarinda memang termasuk daerah yang rawan, meski bukan yang terparah. Namun tetap menjadi fokus kami. Setelah ini, operasi serupa akan kami lanjutkan di Balikpapan dan Bontang,” ungkapnya.
Sebagai langkah lanjutan, BNNP Kaltim menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Kesbangpol untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan.





