BorneoFlash.com, SAMARINDA — Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda menyoroti proyek perbaikan median jalan di sejumlah ruas utama kota yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Proyek dengan nilai sekitar Rp5 miliar tersebut dinilai belum berjalan optimal, terutama di kawasan Jalan Pahlawan, di mana median yang telah dibongkar belum juga diperbaiki atau dipasang ulang kanstin pengganti.
Kondisi tersebut tak hanya mengurangi keindahan kota, tetapi juga dianggap berisiko bagi keselamatan pengguna jalan.
TWAP menilai pekerjaan fisik semacam itu harus dilakukan dengan perencanaan matang agar tidak menimbulkan gangguan baru di lapangan.
Anggota Bidang Infrastruktur, Lingkungan Hidup, dan Ketahanan Iklim TWAP Samarinda, Sukisman, menegaskan bahwa pengerjaan median jalan seharusnya dilakukan secara terukur dan tidak dibiarkan berlarut-larut.
Ia menyebut sejumlah aspek pekerjaan di lapangan tampak tidak sesuai dengan prosedur yang ideal.
“Peningkatan median jalan seharusnya memperhatikan standar kerja yang benar. Kami menemukan beberapa hal yang kurang tepat, terutama dari sisi keselamatan pengguna jalan,” ujarnya, pada Sabtu (1/11/2025).
Ia menjelaskan, dibiarkannya median dalam kondisi terbuka terlalu lama dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari tanah yang mudah longsor hingga akar pohon yang bisa tumbang saat hujan deras.





