Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari pengawasan internal sebelum pengujian resmi oleh pemerintah pusat.
“Kami memastikan pekerjaan konstruksi sesuai spesifikasi. Setelah rampung sepenuhnya, barulah Kementerian PUPR akan melakukan pengujian menyeluruh,” jelasnya.
Desy juga menjelaskan bahwa kendala terbesar proyek ini terjadi pada bagian mulut terowongan yang sempat mengalami longsor beberapa waktu lalu.
Untuk memperkuat stabilitas, dilakukan penambahan panjang pada sisi inlet dan outlet masing-masing sepanjang 72 meter.
“Masalah utama kemarin memang terjadi di area mulut terowongan. Untuk memperkuat struktur, kami tambahkan panjang konstruksi di kedua sisi. Setelah itu, tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pengujian oleh Kementerian PUPR nantinya akan meliputi berbagai aspek, mulai dari kekuatan struktur, sistem drainase, hingga simulasi alur lalu lintas di dalam terowongan.
Desy optimistis seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.
“Kami menargetkan seluruh struktur selesai pada akhir 2025 dan berharap proses pengujian kelayakan oleh pemerintah pusat dapat dilaksanakan pada tahun 2026,” pungkasnya.


 
													




