BorneoFlash.com, NUSANTARA – Pesatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya menciptakan pertumbuhan infrastruktur, tetapi juga memicu geliat ekonomi baru di sektor masyarakat, salah satunya melalui peternakan lebah madu kalulut.
Tren ini semakin terlihat pada gelaran Honey Fest yang menjadi bagian dari Nusantara Food Festival (NFF) di Sentra Massa, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, Sabtu–Minggu (26–27 Oktober 2025).
Kegiatan yang digelar Otorita IKN bersama Asosiasi Perlebahan Indonesia tersebut bertujuan menggali potensi perlebahan di Nusantara, mendorong inovasi produk turunannya, serta membuka peluang wisata edukasi berbasis lebah. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan potensi ini sebagai sumber ekonomi baru yang berkelanjutan.
Rangkaian acara Honey Fest mencakup pameran produk olahan madu, cooking class berbahan madu, talkshow bersama praktisi perlebahan, hingga sesi terapi sengat lebah. Selain itu, Asosiasi Perlebahan Indonesia bersama insan Otorita IKN juga melakukan penanaman tanaman buah penghasil pakan lebah di Embung H KIPP IKN sebagai upaya menjaga ketersediaan sumber nektar.
Dalam sesi talkshow, para pelaku usaha berbagi pengalaman teknis budidaya lebah dan peluang bisnisnya, mulai dari perawatan koloni hingga diversifikasi produk yang bernilai tinggi.
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setia Lenggono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberdayakan UMKM di wilayah Nusantara.
“Agenda ini menjadi upaya nyata untuk memastikan visi IKN sebagai forest city dapat diwujudkan melalui pengembangan budidaya lebah. Selain menghasilkan produk pangan sehat, lebah sebagai hewan penyerbuk memiliki fungsi penting menjaga kelestarian ekosistem hutan,” ujar Lenggono.
Menurutnya, produk lebah seperti madu, propolis, bee pollen, lilin lebah, hingga royal jelly memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena dapat dimanfaatkan dalam produk kuliner, kecantikan, hingga kesehatan.
Ketua Umum Asosiasi Perlebahan Indonesia, Hariyadi Budi Susanto, turut mengungkapkan optimisme terhadap masa depan perlebahan di Nusantara.

“Wilayah IKN memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan peternakan lebah. Harapannya, pembangunan IKN juga menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat melalui ekonomi berbasis sumber daya lokal,” tuturnya.
Melalui Honey Fest, Otorita IKN menegaskan bahwa pembangunan Nusantara tidak hanya bertumpu pada aspek fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan penguatan ekonomi berkelanjutan. Dengan 75 persen kawasan hijau yang dijaga, IKN berpeluang menjadi sentra perlebahan utama di Indonesia.
Kehadiran beragam produk madu dan turunannya menjadi simbol harmonisasi antara alam, masyarakat, dan pembangunan menuju Ibu Kota yang berdaya dan lestari. (*/Humas Otorita IKN)





