BorneoFlash.com, SAMARINDA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Samarinda pada Rabu (22/10/2025) siang kembali menimbulkan genangan di sejumlah titik.
Tak hanya banjir, beberapa kawasan juga mengalami longsor. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun segera mengambil langkah tanggap darurat sekaligus memastikan bahwa program pengendalian banjir di kota ini terus berlanjut.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas belum tuntasnya penanganan banjir.
Ia menjelaskan, curah hujan kali ini mencapai tingkat yang sangat tinggi dan melebihi kejadian sebelumnya.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, curah hujan kemarin mencapai 193 mililiter per detik, lebih tinggi dibanding peristiwa pada Februari dan Maret lalu yang hanya 180 mililiter per detik. Meski kondisi ini dipengaruhi anomali cuaca, saya tetap menyampaikan permohonan maaf karena kegiatan penanggulangan banjir belum sepenuhnya selesai,” ujarnya saat ditemui, pada Jumat (24/10/2025).
Andi Harun menuturkan, Pemkot Samarinda telah melakukan sejumlah langkah percepatan program pengendalian banjir, termasuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah lain serta kementerian terkait.
Ia juga menyebutkan, DPRD Samarinda telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk merealisasikan pembangunan kolam retensi di wilayah perbatasan dua daerah tersebut.
“Perwakilan DPRD Kota Samarinda telah melakukan pertemuan dengan Bupati Kukar. Dari hasil pembahasan, disampaikan bahwa Kutai Kartanegara bersedia membangun kolam retensi di kawasan setelah Bandara APT Pranoto, tepat di area perbatasan,” jelasnya.





