BorneoFlash.com, NUSANTARA — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan Kota Cerdas (Smart City) yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Melalui penerapan berbagai inovasi, mulai dari pembangunan multi-utility tunnel (MUT), penguatan sistem keamanan siber, hingga pemanfaatan artificial intelligence (AI) dalam perencanaan tata kota, Otorita IKN menggelar Sosialisasi Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di Ruang Serbaguna Kemenko 1, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unsur, termasuk pegawai Otorita IKN, konsultan, serta kontraktor yang terlibat dalam pembangunan kawasan Nusantara. Tiga narasumber hadir untuk berbagi pandangan dan pengalaman, yakni Fajar Santoso Hutahaean dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Yessi Arnaz Ferari dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Firdaus Kifli dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Deputi Bidang Transformasi Hidup dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit, menegaskan bahwa penerapan teknologi cerdas menjadi elemen kunci dalam membangun Nusantara sebagai kota masa depan Indonesia.
“Pembangunan Nusantara diarahkan untuk memiliki daya saing global melalui penerapan elemen bangunan gedung cerdas. Teknologi menjadi penggerak utama agar kota ini efisien, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Agung juga mengungkapkan bahwa Otorita IKN tengah mengembangkan sejumlah sistem berbasis AI untuk mendukung tata kelola perkotaan modern, termasuk fitur deteksi wajah di kawasan KIPP Nusantara sebagai bagian dari sistem keamanan dan manajemen kota yang terintegrasi.
Penerapan konsep Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di IKN mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN, serta diperkuat oleh Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023. Sistem ini menjadi fondasi dalam menciptakan efisiensi energi, keamanan siber, serta integrasi antar sistem teknologi yang mendukung terciptanya lingkungan kota yang adaptif dan inovatif.
Dalam kesempatan yang sama, Fajar Santoso Hutahaean dari Kementerian PUPR menegaskan bahwa penerapan konsep BGC di IKN akan menjadi proyek percontohan nasional dalam efisiensi energi.
“Melalui penerapan BGC, kawasan Nusantara diharapkan mampu mencapai hingga 60 persen efisiensi energi. Ini adalah langkah besar menuju pengelolaan kota yang cerdas dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Fajar juga menekankan pentingnya kesiapan dokumen sertifikasi dan penilaian bagi setiap penyedia jasa yang terlibat, agar penerapan konsep bangunan cerdas dapat berjalan sesuai standar dan regulasi nasional.
Melalui kegiatan ini, Otorita IKN menegaskan komitmennya dalam membangun kota yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga cerdas secara sistem, efisien dalam energi, dan aman secara digital.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Nusantara sebagai kota masa depan Indonesia—sebuah pusat pemerintahan yang mengedepankan inovasi, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat berbasis teknologi. (*/Humas Otorita IKN)





