“Berkat informasi masyarakat dan koordinasi cepat, kami berhasil mengamankannya tanpa perlawanan,” tutur Agus.
Agus juga menepis isu yang sempat beredar bahwa Kahar menyamar sebagai pengatur lalu lintas atau “Pak Ogah” demi menghindari penangkapan.
“Informasi itu tidak benar. Saat diamankan, yang bersangkutan hanya berusaha mencari makan,” tegasnya.
Menurut Agus, sebagian tahanan yang kabur menghadapi kesulitan selama pelarian, terutama mereka yang tidak memiliki keluarga di Samarinda.
Karena itu, ia memastikan pengejaran akan terus dilakukan hingga seluruh tahanan berhasil ditangkap kembali.
“Kami akan terus melakukan pencarian sampai semua tahanan tersebut berhasil diamankan,” ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, sebanyak 15 tahanan melarikan diri dari ruang tahanan Polsek Samarinda Kota dengan menjebol kloset dan dinding sel hingga menimbulkan lubang berdiameter sekitar 35–40 sentimeter. Hasil pengejaran intensif pada Senin (20/10/2025) berhasil mengamankan kembali 10 orang tahanan.
Dengan tertangkapnya Kahar, kini tersisa empat orang lagi yang masih diburu aparat kepolisian. (*)






