BorneoFlash.com, JAKARTA — Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) berhasil melarikan diri dari kompleks penipuan dan perjudian daring di Negara Bagian Kayin, Myanmar, di tengah operasi besar-besaran yang digelar oleh aparat setempat. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Kamis.
KBRI menjelaskan bahwa kelompok tersebut kabur dari kompleks KK Park di Myawaddy, kawasan yang dikenal sebagai pusat aktivitas penipuan dan perjudian daring di bawah kendali Pasukan Penjaga Perbatasan (Border Guard Force/BGF). Wilayah ini juga menjadi tempat beroperasinya berbagai sindikat kejahatan siber lintas negara.
Lebih dari 300 warga asing, termasuk sekitar 75 WNI, dilaporkan melarikan diri pada Rabu, sesaat sebelum militer Myanmar (Tatmadaw) melakukan penggerebekan di lokasi tersebut.
“Kami telah menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa sekitar 20 WNI berhasil menyeberangi Sungai Moei dan tiba di wilayah Thailand,” ujar KBRI Yangon dalam pernyataannya.
Berdasarkan keterangan salah satu WNI yang masih terjebak di lokasi, sebagian korban masih berada di dalam kompleks KK Park, sementara lainnya bergerak menuju Myawaddy–Shwe Kokko untuk mencari tempat aman.
Saat ini, otoritas Thailand di Mae Sot tengah memverifikasi identitas serta kondisi ke-20 WNI yang sudah tiba di wilayah mereka.
KBRI Yangon menyatakan terus berkoordinasi dengan KBRI Bangkok, otoritas Myanmar, lembaga kemanusiaan, serta jaringan komunitas di Kayin untuk memastikan keselamatan dan evakuasi seluruh WNI yang masih tertahan.
Selain itu, KBRI mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak tergiur tawaran kerja ilegal di luar negeri dan menjauhi wilayah rawan konflik maupun kejahatan seperti Myawaddy dan Shwe Kokko, yang diketahui menjadi pusat aktivitas penipuan daring dan perdagangan manusia.
Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk melindungi setiap warga negara di luar negeri dan terus memantau proses evakuasi serta pemulangan WNI yang masih berada di kawasan perbatasan Myanmar. (*/ANTARA)





