BorneoFlash.com, OPINI – Film 1 Kakak 7 Ponakan karya Yandy Laurens menghadirkan kisah menyentuh tentang cinta, tanggung jawab, dan pengorbanan generasi muda. Hidup Moko, yang diperankan oleh Chicco Kurniawan, berubah dalam semalam.
Dari seorang mahasiswa arsitektur yang sibuk mengejar mimpi, ia tiba-tiba menjadi ayah bagi tujuh keponakannya setelah tragedi menimpa keluarganya.
Film ini menjadi potret nyata perjuangan generasi sandwich Indonesia mereka yang menanggung beban hidup dua arah namun tetap bertahan dengan cinta dan ketulusan.
Chicco Kurniawan berhasil memerankan Moko dengan penuh penghayatan yang mendadak harus menanggalkan mimpinya demi keluarga.
Setelah kedua kakaknya meninggal dunia, tujuh anak dengan usia beragam kini menjadi tanggung jawabnya. Dari bayi hingga remaja, semua bergantung pada Moko yang belum sepenuhnya siap menjadi kepala keluarga.
Di tangan Yandy Laurens, kisah sederhana ini disulap menjadi refleksi mendalam tentang arti keluarga.

Setiap adegan terasa nyata: dari dapur berantakan, mesin cuci yang tak berhenti berputar, hingga tangis anak-anak di malam hari semuanya menggambarkan betapa beratnya peran yang harus dijalani Moko. Namun dibalik kelelahan, ia menemukan makna cinta tanpa syarat.
Dikutip dari Kompas.com (2025) dalam ulasan berjudul Review Film 1 Kakak 7 Ponakan: Adakah Moko di Dunia Nyata?, film garapan Yandy Laurens ini menggambarkan kehidupan seorang calon arsitek yang seketika gagal merancang desain kehidupan impian yang selama ini ada di benaknya.







