Putin Tuding Elite Barat Rusak Tatanan Energi Global

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Ardiansyah
Vladimir Putin, Presiden Rusia. Foto: Instagram/@russian_kremlin
Vladimir Putin, Presiden Rusia. Foto: Instagram/@russian_kremlin

BorneoFlash.com, ISTANBUL – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (16/10) menuding sejumlah elite Barat secara sengaja mengacaukan sistem energi global.

 

Dalam pidatonya di sesi pleno forum internasional Pekan Energi Rusia ke-8 di Moskow, Putin menegaskan bahwa Rusia memandang dunia tengah menghadapi tantangan besar dalam sektor bahan bakar dan energi, terutama terkait restrukturisasi hubungan energi global.

 

Ia menyebut restrukturisasi tersebut sebagai “proses alami dan objektif” yang muncul seiring berkembangnya pusat-pusat ekonomi baru dan meningkatnya konsumsi energi di wilayah-wilayah tersebut. Namun, Putin menilai proses alami itu kini terganggu oleh tindakan pihak tertentu.

 

“Kita semua menyaksikan adanya gangguan buatan terhadap sistem energi global yang dipicu oleh langkah agresif sejumlah elite Barat,” ujar Putin.

 

Putin menuding banyak negara Eropa menolak membeli pasokan energi dari Rusia karena tekanan politik dari Barat. Akibatnya, menurut dia, Eropa kini menghadapi penurunan produksi industri, lonjakan harga akibat impor minyak dan gas yang lebih mahal, serta penurunan daya saing produk dan ekonomi mereka secara keseluruhan.

 

Lebih lanjut, Putin menjelaskan bahwa rantai pasok energi dunia sedang mengalami perubahan besar. Logistik energi kini banyak bergeser ke belahan bumi selatan yang mana khususnya ke kawasan Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin yang kini menjadi pusat pertumbuhan permintaan energi global.

 

“Perubahan ini menciptakan jalur pasokan yang lebih andal, sekaligus mendorong pembangunan pelabuhan dan hub energi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan masa depan,” ujarnya.

 

Putin menegaskan bahwa meski menghadapi berbagai bentuk persaingan tidak sehat, Rusia tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Ia menyebut Moskow menyumbang sekitar 10 persen dari total produksi minyak global dan menargetkan produksi mencapai 510 juta ton pada tahun ini.

Baca Juga :  Pasukan AS dan Sekutu di Suriah, Jadi Target Serangan Roket

 

Selain itu, Putin menyoroti bahwa struktur energi Rusia termasuk yang paling ramah lingkungan di dunia, dengan sekitar 87 persen produksinya memiliki jejak karbon rendah atau bahkan nol.

 

“Rusia menjadi satu-satunya negara di dunia yang menguasai seluruh rantai produksi energi nuklir,” katanya. Ia juga menyebut Rusia aktif membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Bangladesh, Mesir, dan Turki, serta berkomitmen memperluas kerjasama nuklir dengan negara-negara di kawasan Selatan dan anggota BRICS.

 

Putin menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa energi nuklir akan menjadi pilar utama keseimbangan energi global di masa depan, dan para ahli memperkirakan kapasitas tenaga nuklir dunia akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2050. (*/ANTARA)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.