Upaya Menembus Blokade
Armada Global Sumud berangkat dari Spanyol pada akhir Agustus sebagai simbol perlawanan terhadap blokade laut Israel yang telah memperparah krisis kemanusiaan di Gaza.
Armada ini membawa lebih dari 500 aktivis dari 45 negara, termasuk tenaga medis, jurnalis, dan anggota parlemen Eropa.
Menurut laporan Al Jazeera, hingga kini sedikitnya 13 kapal telah dicegat oleh angkatan laut Israel di sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza. Israel berdalih bahwa pencegatan dilakukan demi keamanan, dan mengklaim seluruh penumpang “diperlakukan dengan baik” serta dialihkan ke pelabuhan dengan selamat.
Namun, organisasi kemanusiaan menilai tindakan tersebut melanggar hukum internasional karena menghalangi penyaluran bantuan bagi warga sipil di wilayah yang tengah dilanda perang dan krisis pangan.
Suara Kemanusiaan dari Dunia
Aksi protes di Tunis menjadi simbol bahwa isu Gaza bukan lagi sekadar konflik regional, melainkan krisis kemanusiaan global.
“Kami tidak membawa senjata, kami membawa harapan dan makanan,” tulis salah satu aktivis di media sosial sebelum kapalnya dicegat.
PBB sebelumnya menyatakan bahwa lebih dari separuh penduduk Gaza kini menghadapi kelaparan ekstrem, sementara infrastruktur medis dan energi di wilayah itu nyaris lumpuh akibat blokade yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Meskipun sebagian besar kapal sudah dihentikan, semangat solidaritas internasional terus berlayar, membawa pesan bahwa kemanusiaan seharusnya tak mengenal batas laut maupun politik. (*)