“Dari 46 ribu hektar lahan baku sawah, sebanyak 33 ribu hektare sudah aktif berproduksi. Kami menargetkan dalam tiga bulan ke depan luasannya meningkat hingga sekitar 40 ribu hektar,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian.
Salah satu kebutuhan mendesak adalah tambahan alat dan mesin pertanian untuk mempercepat peningkatan hasil produksi.
“Kami berharap Kementerian Pertanian dapat membantu penyediaan alat dan mesin pertanian, khususnya alat tanam padi, karena hal ini akan sangat menunjang percepatan produksi,” tegasnya.
Dengan langkah tersebut, pemerintah optimistis mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kaltim yang diperkirakan mencapai 350 ribu ton per tahun.
Jika target ini berhasil dicapai, Kaltim tidak lagi harus bergantung pada suplai beras dari luar daerah.
“Harapan kami, masyarakat Kaltim dapat mengonsumsi beras hasil produksi daerah sendiri,” pungkas Seno Aji.