“Saya melihat proses pembelajarannya sudah menerapkan pendekatan yang lebih mendalam, sesuai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ungkap Abdul Mu’ti.
Selain itu, ia mengapresiasi fasilitas penunjang, termasuk penyediaan Interactive Flat Panel (IFP) oleh Pemkot Samarinda.
Menurutnya, perangkat teknologi ini sangat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.
“Sejalan dengan arahan Presiden, target kami adalah setiap sekolah memiliki setidaknya satu IFP. Hal ini penting untuk mendorong motivasi belajar di semua jenjang,” tambahnya.
Abdul Mu’ti juga menilai Sekolah Terpadu Loa Bakung dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah pusat dalam mengembangkan sekolah unggul non-asrama di setiap kecamatan.
Konsep tersebut, lanjutnya, merupakan pelengkap dari model sekolah berasrama yang sudah berjalan lebih dulu.
“Sekolah ini bisa menjadi contoh yang layak dipelajari lebih lanjut sistemnya,” pungkasnya.