Pada Agustus 2025, BI mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Kalimantan Timur sebesar 1,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,54.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten PPU sebesar 2,99 persen dengan IHK 108,91, sementara terendah di Kota Balikpapan sebesar 1,31 persen dengan IHK 108,66. Inflasi di PPU terutama dipicu kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Untuk menekan inflasi, BI Kaltim bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menerapkan strategi 4K serta memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Mereka juga menggandeng Bulog untuk melanjutkan distribusi beras SPHP, menggelar pasar murah untuk komoditas rawan seperti cabai dan sayuran, serta berkoordinasi dengan daerah penghasil seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan demi kelancaran distribusi.
Selain itu, BI Kaltim mendorong peningkatan produksi pertanian sekaligus kesejahteraan petani.
Budi menyampaikan hal ini saat menghadiri kegiatan Peningkatan Kapasitas Wartawan Ekonomi Kaltim di Batam. Kota tersebut dipilih karena dinilai sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi cepat, sehingga bisa dijadikan referensi sekaligus bahan pembelajaran bagi peserta. (*/ANTARA)