SPPG Klarifikasi Isu MBG di SMAN 13 Samarinda, Akui Kelalaian dan Sampaikan Permohonan Maaf

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Dapur pengolahan makanan bergizi gratis yang dikelola SPPG Sungai Pinang Mugirejo 2. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Dapur pengolahan makanan bergizi gratis yang dikelola SPPG Sungai Pinang Mugirejo 2. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

“Kesalahan teknis dalam memasak turut berpengaruh terhadap kualitas rasa dan aroma,” jelasnya.

 

Terkait isu adanya ulat, Zidan menegaskan bahwa hal tersebut bukan berasal dari makanan yang busuk, melainkan ulat alami pada sayuran organik tanpa pestisida. 

 

Meski begitu, ia mengakui adanya kelalaian saat pencucian dalam skala besar sehingga masih ada yang terlewat. 

 

“Itu adalah ulat sayur, bukan belatung. Justru menunjukkan bahwa sayuran tersebut bebas pestisida, meski tetap seharusnya dibersihkan lebih teliti,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Zidan menolak anggapan bahwa seluruh makanan telah basi. 

 

Menurutnya, nasi masih dalam kondisi baik dan hanya lauk ayam yang bermasalah. 

 

Bahkan, distribusi makanan ke SMAN 2 Samarinda pada hari yang sama berjalan tanpa keluhan dari siswa maupun pihak sekolah.

 

Sebagai bentuk tanggung jawab, SPPG menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. 

 

Zidan memastikan evaluasi menyeluruh akan dilakukan, termasuk memperketat sortir bahan baku serta perbaikan standar pengolahan. 

 

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang terjadi. Ke depan, setiap bahan yang masuk akan melalui proses penyortiran lebih ketat agar kualitas makanan tetap terjamin,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.