Lebih dari Kompetisi, Superliga Junior 2025 Bentuk Mental Juara Sejak Muda

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Ardiansyah
Pelatih PB Champion Kudus Muhammad Revindra dan pemain U13 La Ode Muhammad Ahsan berfoto Bersama (20/9/2025). Foto: ANTARA/Aditya Ramadhan
Pelatih PB Champion Kudus Muhammad Revindra dan pemain U13 La Ode Muhammad Ahsan berfoto Bersama (20/9/2025). Foto: ANTARA/Aditya Ramadhan

BorneoFlash.com, OLAHRAGA – PB Djarum sebagai penyelenggara Polytron Superliga Junior 2025 memperluas kategori usia dengan menambahkan nomor pertandingan U-13 dan U-15. Langkah ini bertujuan menyiapkan atlet muda agar terbiasa menghadapi tekanan kompetisi beregu sejak dini demi kepentingan tim nasional di masa depan.

 

Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menegaskan bahwa tambahan kelompok usia ini penting karena anak-anak tidak cukup hanya terbiasa bermain perorangan, melainkan juga harus mendapat pengalaman bertanding dalam atmosfer beregu.

 

“Kita ingin anak-anak diajari main beregu, karena tekanannya berbeda dengan pertandingan perorangan. Itu sebabnya kami menambah kategori U-13 dan U-15,” ujar Yoppy saat ditemui di GOR PB Djarum Kudus, Sabtu.

 

Sebelumnya, Superliga Junior hanya mempertandingkan nomor U-17 dan U-19 saat masih digelar di Magelang. Namun, jumlah lapangan di Magelang yang hanya lima tidak memungkinkan lagi menampung empat nomor. Karena itu, panitia memindahkan penyelenggaraan ke Kudus yang memiliki 12 lapangan.

 

Untuk menjaga keseimbangan kompetisi, panitia juga menetapkan aturan khusus pada kategori U-13. Klub-klub besar tidak boleh ikut bertanding, agar klub-klub kecil lebih bersemangat berlatih sekaligus memiliki kesempatan bersaing.

 

Yoppy mengungkapkan, sudah ada permintaan agar ajang ini mulai membuka partisipasi klub luar negeri sejak kategori U-15 pada tahun depan. Saat ini, peserta dari luar negeri baru bisa ikut di kategori U-17 dan U-19.

 

“Bahkan tahun depan sudah ada usulan agar peserta luar negeri bisa ikut di U-15, U-17, dan U-19,” kata Yoppy.

 

Menurutnya, antusiasme dari klub luar negeri sangat tinggi karena Indonesia dikenal memiliki kualitas pemain bulu tangkis di atas rata-rata.

Baca Juga :  Kapolda Kaltim Sambut Kedatangan Kapolri dan Panglima TNI di Kota Balikpapan

 

Ia mencontohkan klub asal Amerika Serikat yang dibina legenda bulu tangkis Tony Gunawan, meski kali ini hanya bisa mengirim atlet putri karena kuota sudah penuh. “Seharusnya tim putra juga ikut, tapi karena pendaftaran sudah ditutup, akhirnya hanya mengirim tim putri yang berhasil menembus semifinal,” tambahnya.

 

Yoppy menekankan bahwa kejuaraan beregu untuk kelompok umur hanya ada di Indonesia. Ia meyakini pola pembinaan dari U-13, U-15, hingga U-19 akan memudahkan tim nasional menemukan bakat terbaik.

 

“Ketika timnas memilih pemain di usia 19 tahun, mereka sudah bisa melihat banyak talenta tersebar di berbagai klub, tinggal menentukan siapa yang layak dipanggil,” ujarnya. (*/ANTARA)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.