The Fed Bikin Pasar Gelisah, Rupiah Tertekan ke Rp16.601

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Ardiansyah
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah. Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah. Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga

BorneoFlash.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat sore melemah 74 poin atau 0,45 persen dan ditutup di level Rp16.601 per dolar AS, turun dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.527 per dolar AS.

 

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah terjadi akibat tekanan eksternal, terutama setelah pernyataan Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

 

Powell menegaskan tidak ada dukungan luas untuk pemotongan suku bunga 50 basis poin (bps) dan menekankan bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru menurunkan suku bunga karena keputusan tetap bergantung pada data ekonomi.

 

Selain itu, data ekonomi AS memperkuat dominasi dolar. Klaim pengangguran awal mingguan turun menjadi 231 ribu, lebih baik dari perkiraan 240 ribu.

 

Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia untuk September juga melonjak ke 23,2, jauh di atas ekspektasi 2,3. Lonjakan ini menandakan pemulihan manufaktur AS lebih cepat dari yang diperkirakan.

 

Ibrahim menambahkan, pasar juga fokus pada sanksi baru AS terhadap minyak Rusia di tengah konflik Rusia-Ukraina yang memanas. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran gangguan pasokan energi global.

 

Sementara itu, perang tarif AS dengan mitra dagangnya semakin menekan ekonomi dunia dan memperlebar kesenjangan pertumbuhan antarnegara.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.