BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Realisasi program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balikpapan dinilai masih jauh dari harapan. Dari target 68 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( (SPPG), baru 10 yang beroperasi, sementara 58 lainnya masih dalam tahap persiapan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini, menilai lambannya progres tersebut perlu segera diatasi dengan langkah khusus. Ia meminta Pemkot Balikpapan membentuk tim percepatan agar program ini bisa berjalan sesuai target.
“Perkembangannya sangat lambat. Dari 68 SPPG baru 10 yang jalan. Tahapannya panjang, mulai dari survei, verifikasi, pembangunan, hingga operasional. Maka tadi kami minta ke Wakil Wali Kota supaya dibentuk tim khusus untuk memantau 58 SPPG lainnya agar dipercepat,” tegas Yahya saat kunjungan kerja di Balikpapan, pada Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, faktor yang memperlambat realisasi adalah minimnya jumlah verifikator. DPR, kata Yahya, siap mengusulkan penambahan verifikator agar proses bisa lebih cepat. “Kalau status naik ke verifikasi, banyak yang sebenarnya hanya relokasi, bukan bangun baru. Seharusnya bisa selesai lebih cepat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, mengakui bahwa progres realisasi MBG masih rendah. Dari total anggaran nasional Rp71 triliun, baru 22% yang terserap, sementara targetnya harus tuntas pada akhir Desember 2025.
“Di Balikpapan baru ada 10 SPPG, sementara ada 58 yang masih proses. Program ini sudah memberi manfaat bagi 31 ribu anak, dan kami ingin jumlahnya bertambah. Karena itu, pemerintah kota sedang menyusun Satgas MBG untuk percepatan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional,” jelas Bagus.

Ia menambahkan, pembentukan Satgas MBG diharapkan dapat memperkuat koordinasi antarinstansi, sekaligus mengawal realisasi SPPG baru di Balikpapan. “Kami apresiasi perhatian Komisi IX DPR RI yang ikut mendorong percepatan. Ini PR besar, tapi kami optimistis dengan kerja sama semua pihak,” tandasnya.
Tenggat waktu yang semakin dekat, percepatan pembangunan SPPG menjadi krusial agar program MBG benar-benar dapat dinikmati jutaan anak di seluruh Indonesia, termasuk puluhan ribu pelajar di Balikpapan.