BorneoFlash.com, PARIGI (SULTENG) – Bank Indonesia (BI) menyalurkan lebih dari Rp10,5 miliar untuk layanan penukaran uang di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) lewat Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 di Sulawesi Tengah.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Faris Budiawan, menegaskan langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab BI dalam memperkuat rupiah di kawasan 3T. Ia menjelaskan, melalui ERB, BI mendistribusikan uang rupiah baru agar masyarakat bisa menukarkan uang lusuh atau tidak layak edar dengan uang yang layak.
BI melibatkan TNI-AL dalam pelaksanaan program ini karena armada laut yang dimiliki TNI-AL mampu menunjang keberhasilan ekspedisi. Faris menekankan bahwa BI dan TNI-AL memiliki kepentingan yang sama, yaitu menjaga kedaulatan nasional, di mana TNI-AL berfokus pada pertahanan, sementara BI menjaga kedaulatan ekonomi.
Pelaksanaan ERB di Sulawesi Tengah menggunakan KRI Lumba-Lumba dengan target daerah 3T seperti Kepulauan Bokan di Kabupaten Banggai, Kepulauan Walea dan Wakai di Kabupaten Tojo Una-Una, serta Salakan di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Selain layanan penukaran uang, BI juga mengedukasi masyarakat agar memahami bahwa rupiah bukan hanya alat tukar resmi dalam transaksi, tetapi juga simbol kedaulatan negara. Edukasi ini juga mencakup cara mengenali ciri-ciri uang asli dan uang palsu.
Dalam kegiatan tersebut, BI turut menginternalisasikan nilai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah supaya masyarakat semakin menghargai dan menjaga rupiah.
Secara nasional, Program ERB 2025 menargetkan sekitar 90 pulau di 18 provinsi. Setelah Sulawesi Tengah, BI masih akan melanjutkan ekspedisi ke Maluku, Jawa Timur, dan berakhir di Sulawesi Selatan. (*/ANTARA)







