BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menegaskan bahwa kendala bukan alasan, untuk menghentikan pembentukan bank sampah.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menyebut partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan sampah berbasis lingkungan ini.
“Kalau kita hanya fokus pada kendala, program tidak akan berjalan. Alhamdulillah, saat ini hampir seluruh kelurahan di Balikpapan sudah memiliki bank sampah,” ujar Sudirman, pada Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, setiap kelurahan menargetkan enam unit bank sampah. Beberapa kelurahan telah berhasil memenuhi target tersebut, sementara sebagian lainnya masih dalam proses pembentukan. Kelurahan Mekar Sari menjadi salah satu contoh yang sudah melengkapi unit bank sampah sesuai target.
Partisipasi warga bersama lurah dan RT menjadi faktor penentu. Yang penting adalah kemauan dan tindakan masyarakat. “Di lapangan, lahan sebenarnya bukan masalah besar. Sampah hanya ditumpuk sementara sebelum diambil, berbeda dengan TPST yang memang butuh lahan luas,” jelasnya.
DLH mencatat sebelum pandemi Covid-19 terdapat 150 bank sampah aktif di Balikpapan. Namun, akibat dampak pandemi jumlahnya menurun drastis menjadi sekitar 70 bank sampah.
Saat ini pemerintah kota bersama masyarakat tengah berupaya mengaktifkan kembali bank sampah yang sempat vakum, sekaligus membangun unit baru.
Selain bank sampah unit di tingkat kelurahan, Balikpapan juga memiliki dua bank sampah induk, yakni Bank Sampah Kota Hijau di kawasan Daksa dan satu lagi di Balikpapan Utara.
“Kami ingin memastikan bank sampah di seluruh kelurahan aktif dan berdaya guna, karena ini bukan hanya soal pengelolaan sampah, tapi juga pemberdayaan masyarakat,” tegas Sudirman.