BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) menegaskan komitmennya dalam menjaga kesehatan masyarakat, dengan memperkuat langkah pencegahan berbagai penyakit, baik menular maupun tidak menular.
Dinas Kesehatan Kota secara rutin memberikan laporan dan memiliki strategi mitigasi untuk mencegah penyebaran penyakit. “Kalau sudah ada indikasi pasien mengidap penyakit, langkah penanganan sudah ada di Dinas Kesehatan. Termasuk lokalisasi kasus dan penanganannya. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mencegah sejak awal,” ujar Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, pada Jumat (5/9/2025).
Menurutnya, penanganan penyakit seperti tuberkulosis (TBC), demam berdarah dengue (DBD), hingga HIV/AIDS tidak bisa hanya bertumpu pada layanan medis. Diperlukan pendekatan preventif melalui edukasi yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat.
“Kita ini kota global, Madinatul Iman. Jadi pendekatan religius dan spiritual juga penting. Tokoh agama dan masyarakat diharapkan bisa memberikan edukasi, misalnya tentang bahaya seks bebas atau pola hidup yang tidak sehat,” tegas Bagus.
Ia menambahkan, faktor sosial ekonomi dan mobilitas tinggi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular. Karena itu, Pemkot turut melibatkan instansi terkait, mulai dari Kesbangpol hingga Satpol PP, untuk mengawasi dan menertibkan lokasi-lokasi rawan yang berpotensi memicu penyebaran penyakit.
“Selain menjaga kesehatan, kita juga wajib memonitor aspek sosial, ekonomi, hingga keamanan. Jika ada kejadian yang berpotensi memengaruhi masyarakat, OPD terkait harus segera menyiapkan mitigasi,” tambahnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Pemkot Balikpapan berharap upaya pencegahan lebih maksimal. Keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, maupun warga, kota ini dapat terus menjaga kondusivitas dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
