BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Simpang lampu merah depan Plaza Balikpapan sore tadi mendadak berubah menjadi lautan jaket hijau dan kuning. Sekitar 500 driver ojek online (ojol) dari berbagai platform seperti Gojek, Grab, hingga Maxim, baik roda dua maupun roda empat, berkumpul dalam sebuah aksi solidaritas yang menggetarkan hati(2/09/2025).
Bukan untuk berunjuk rasa, melainkan untuk mengenang dan mendoakan almarhum Afan Kurniawan, seorang rekan sesama driver yang meninggal dunia dalam insiden tragis di Jakarta. Aksi ini bukan sekadar bentuk duka, tetapi juga wujud kebersamaan yang kuat di antara para pejuang jalanan ini.
“Kami sepakat untuk tidak turun ke jalan dengan aksi demonstrasi. Kami ingin menunjukkan bahwa suara bisa disampaikan tanpa kekerasan. Hari ini kami hadir untuk mendoakan dan menggalang dana bagi keluarga almarhum,” ujar Muhammad Yusuf, koordinator lapangan aksi yang akrab disapa Cupe.
Mulai pukul 15.00 WITA hingga menjelang Magrib, para driver dengan tertib menggelar aksi penggalangan dana sambil membagikan selebaran kepada pengguna jalan. Warga yang melintas pun tampak antusias memberikan dukungan, baik secara moral maupun materi.
Tak hanya driver ojol, aksi damai ini juga mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian dan TNI. Kapolresta Balikpapan serta Dandim 0905 turut hadir di lokasi sebagai bentuk dukungan terhadap langkah positif para driver. Bahkan perwakilan dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) juga ikut menyampaikan empati.
“Kami ini bagian dari masyarakat, dari bangsa ini. Kami cinta damai, cinta kota ini. Semoga ke depan tidak ada lagi perbedaan perlakuan terhadap kami sebagai pekerja transportasi online,” tegas Yusuf dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Setelah penggalangan dana, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama yang berlangsung khidmat. Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas Balikpapan, sejenak suasana berubah menjadi haru saat ratusan driver menundukkan kepala, mengirim doa untuk almarhum Afan.
Aksi ini bukan hanya menghapus stigma bahwa ojol identik dengan kerusuhan, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa solidaritas bisa disampaikan dengan damai. (*)