BorneoFlash.com, SAMARINDA – Penemuan 27 bom molotov di kawasan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) pada Minggu (31/8/2025) dini hari menimbulkan keprihatinan mendalam. Peristiwa itu diduga berkaitan dengan rencana aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kaltim.
Aparat kepolisian yang segera bertindak berhasil mengamankan 22 mahasiswa, termasuk beberapa orang yang diduga merakit bahan peledak tersebut.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, tokoh adat, pimpinan organisasi keagamaan, dan perwakilan kampus Unmul, menyampaikan keterangan pers di Mapolresta Samarinda.
Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan kota agar tetap damai dan kondusif.
“Kami sejak beberapa hari terakhir telah melakukan koordinasi untuk memastikan situasi Samarinda tetap stabil,” ujar Andi Harun.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah menghormati setiap aspirasi masyarakat, sepanjang disampaikan dengan tertib dan mematuhi ketentuan yang berlaku.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai,” tambahnya.
Meski begitu, Andi mengingatkan agar semua pihak waspada terhadap kemungkinan adanya pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi.