“Selama memungkinkan, kami tetap menggunakan jaringan kabel atau nirkabel. Namun untuk wilayah yang benar-benar tidak terjangkau, satelit menjadi solusi terakhir,”tegasnya.
Selain membangun akses jaringan, Pemprov Kaltim juga menaruh perhatian pada pemanfaatan internet desa agar digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat.
“Kami ingin memastikan akses internet mampu mendukung pendidikan, usaha, dan pengembangan kapasitas masyarakat, bukan sekadar untuk hiburan atau hal-hal yang kurang produktif. Karena itu, program literasi digital akan dijalankan seiring dengan penyediaan jaringan,”ucap Faisal.
Sebagai bagian dari langkah jangka panjang, Pemprov Kaltim menyiapkan pembangunan Creative Hub Village atau pusat kegiatan kreatif berbasis digital di tingkat desa.
Fasilitas ini akan dilengkapi dengan koneksi internet, perangkat multimedia, serta ruang pelatihan digital marketing.
“Untuk tahap awal, empat desa di Maratua sudah diproyeksikan menjadi percontohan. Kami tidak hanya menyediakan perangkat, tetapi juga memberi pelatihan agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dalam pengembangan usaha desa,”jelasnya.
Faisal menekankan bahwa tujuan utama program internet desa adalah mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
“Internet harus menjadi sarana pemasaran produk lokal, memperluas peluang usaha, serta melahirkan inovasi. Itulah arah yang kami tetapkan,”pungkasnya. (*)