BorneoFlash.com, JENEWA/KAIRO/ISTANBUL – Lebih dari 15.600 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 3.800 anak-anak, membutuhkan evakuasi medis segera untuk memperoleh perawatan khusus, kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Sabtu (23/8/2025).
Dalam unggahan di platform X, Tedros menekankan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk akibat kelaparan dan serangan yang menewaskan ribuan warga sipil.
Ia menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera diperbolehkan masuk dan gencatan senjata ditegakkan untuk mencegah lebih banyak kematian.
Sementara itu, UNRWA menegaskan bahwa Israel tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya atas kelaparan yang terjadi.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menegaskan bahwa setiap pihak yang berpengaruh harus bertindak segera karena setiap jam keterlambatan berakibat pada hilangnya nyawa warga Palestina.
Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB menetapkan bahwa bencana kelaparan telah resmi terjadi di Kegubernuran Gaza. Proyeksi menunjukkan kelaparan dapat meluas hingga wilayah tengah dan selatan Gaza pada akhir September.
Agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran besar, termasuk kelaparan, penyakit, dan migrasi paksa.