Disbun Kaltim Transformasi Peran Petani: Dari Pekerja ke Penggerak Ekonomi Daerah

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengubah pola pikir petani kelapa sawit dari pekerja menjadi penggerak ekonomi modern. Foto: HO/disbun.kaltimprov.go.id
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengubah pola pikir petani kelapa sawit dari pekerja menjadi penggerak ekonomi modern. Foto: HO/disbun.kaltimprov.go.id

BorneoFlash.com, SAMARINDADinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mendorong petani kelapa sawit mengubah pola pikir dari sekadar pekerja menjadi penggerak ekonomi modern. Upaya ini bertujuan agar petani memiliki cara pandang yang lebih maju dan kreatif dengan memperbaiki tata kelola hingga meningkatkan mutu produk.

 

“Sawit tidak hanya menghasilkan minyak, tapi juga membawa harapan besar karena prospeknya cerah. Namun, hal itu membutuhkan perbaikan manajemen kelembagaan, peningkatan produktivitas, dan tata kelola pemasaran yang lebih terarah,” kata Penyuluh Pertanian Disbun Kaltim, Roni Helpani, di Samarinda, Minggu.

 

Untuk memperkuat manajemen dan pemasaran, Disbun Kaltim menggelar berbagai pelatihan, salah satunya bertajuk Pendampingan dan Pemberdayaan Kelompok Tani Perkebunan yang berlangsung dua hari pada 21–22 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kampung Mencimai, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat.

 

Roni menegaskan pelatihan tersebut tidak hanya berisi teori, tetapi lebih banyak praktik. Tujuannya agar petani tidak lagi bekerja rutin secara individual, melainkan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat melalui kerja kolektif.

 

Sebanyak 20 petani dari Kelompok Tani Sinar Tani 1 Kampung Mencimai mengikuti kegiatan ini. Mereka diajak memahami bahwa kekuatan kelompok bukan sekadar nama, melainkan wadah untuk meningkatkan daya tawar petani di pasar.

 

Dua pengajar, Teguh Harianto dan Bastianus Zaevi, memberikan materi yang mencakup teknik budidaya kelapa sawit sekaligus pengelolaan kelompok tani agar mampu menghadapi tantangan pasar global.

 

Dengan pola ini, petani sawit di Mencimai diyakini tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersama-sama membangun perkebunan berkelanjutan yang lebih kuat dalam menggerakkan ekonomi.

 

“Kami mengajak petani meninggalkan pola tanam tradisional dan beralih ke sistem modern berbasis teknologi. Kebersamaan, kepercayaan, dan kerja kolektif menjadi kunci. Jika pola pikir berubah, kelembagaan petani akan semakin aktif, produktif, dan mampu membawa kesejahteraan,” ujar Roni.

Baca Juga :  Sri Mulyani Koreksi Anggaran Pendidikan Jadi Rp274,7 Triliun di RAPBN 2026

 

Ia menambahkan, Disbun Kaltim akan terus mendampingi petani melalui petugas provinsi, kabupaten, hingga lapangan agar ilmu dari pelatihan benar-benar bisa diterapkan secara bertahap.

 

“Kami ingin Kelompok Tani Sinar Tani 1 menjadi contoh sukses transformasi petani sawit di Kutai Barat. Mereka tidak hanya produktif di kebun, tetapi juga tangguh dalam kelembagaan dan sejahtera dalam kehidupan rumah tangga,” tegasnya. (*/ANTARA)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.