Direktur Baru PHE Tinjau Lapangan SPS Kukar, Tegaskan Komitmen Produksi Migas Berkelanjutan

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar
Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)  Mery Luciawaty, saat berkunjung ke Lapangan SPS, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu. Foto: HO/PHM
Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)  Mery Luciawaty, saat berkunjung ke Lapangan SPS, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu. Foto: HO/PHM

BorneoFlash.com, KUKAR – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menerima kunjungan kerja Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang baru, Mery Luciawaty, ke Lapangan Senipah Peciko dan South Mahakam (SPS), Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu.

 

Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda kerja strategis guna memastikan operasional hulu migas senantiasa mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment), menerapkan tata kelola yang baik, serta mendukung keberlanjutan produksi migas dan ketahanan energi nasional.

 

Mery menyampaikan apresiasi atas kinerja tim PHM di Lapangan SPS yang dinilai efektif dalam produksi dan pengelolaan fasilitas operasi.

 

“Kunjungan ini bukan sekadar supervisi, melainkan juga bentuk penghargaan dan penyemangat bagi rekan-rekan pekerja yang berada di garis depan operasi. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah produksi selalu mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, PHE selaku Subholding Upstream Pertamina bersama anak perusahaan dan afiliasinya mendukung target nasional 1 juta barel per hari yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan Asta Cita terkait ketahanan dan kemandirian energi. 

 

Kunjungan ini sekaligus mempertegas komitmen PHE dalam menciptakan operasi hulu migas yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.

 

Selain meninjau langsung fasilitas produksi, kunjungan juga membahas tantangan teknis operasional, inisiatif efisiensi energi, serta peluang pengembangan lapangan jangka panjang. General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menjelaskan bahwa Lapangan SPS memiliki keunggulan dari sisi aksesibilitas dibandingkan lapangan lain.

Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)  Mery Luciawaty, saat berkunjung ke Lapangan SPS, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu. Foto: HO/PHM
Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)  Mery Luciawaty, saat berkunjung ke Lapangan SPS, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu. Foto: HO/PHM

“Faktor ini menjadi salah satu pertimbangan dalam strategi portofolio proyek. PHM mengutamakan proyek migas yang memberikan tingkat pengembalian investasi terbaik, selaras dengan kondisi aktual serta tantangan bisnis dan operasional,” jelasnya.

Baca Juga :  Adu Peran dengan Yoona Di Big Mouth, Lee Jong Suk: Tertekan Selama Syuting 

 

Sebagai salah satu tulang punggung produksi gas nasional, PHM terus berinovasi dalam mengelola lapangan migas tua (mature fields) sambil menjaga kinerja produksi yang andal dan aman. Lapangan SPS menjadi salah satu pilar penting pencapaian target produksi serta kontribusi bagi ketahanan energi nasional.

 

Terletak sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan dari Balikpapan, Lapangan SPS memiliki akses lebih mudah dibandingkan lapangan lain yang umumnya membutuhkan kombinasi perjalanan darat, laut, atau udara. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.