Keluarga Jadi Garda Terdepan Cegah Gangguan Kesehatan Mental

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Ilustrasi. Saling peduli dengan kesehatan mental. Foto: Pexels
Ilustrasi. Saling peduli dengan kesehatan mental. Foto: Pexels

BorneoFlash.com, LIFESTYLE – Dokter Spesialis Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Braghmandita Widya Indraswari, M.Sc, Sp.A, Subsp.T.K.P.(K), menekankan bahwa kepekaan keluarga terhadap perubahan perilaku remaja menjadi langkah awal yang penting untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan mental.

 

Ia menegaskan bahwa orang tua dan keluarga harus memahami perubahan perilaku anak remaja mereka agar bisa segera melakukan deteksi dini bila muncul tanda-tanda gangguan mental.

 

“Kunci dari deteksi adalah kewaspadaan. Misalnya, kalau remaja tiba-tiba berubah, tidak seperti biasanya, atau keluarga merasa ada hal yang janggal, itu sudah menjadi tanda awal untuk dilakukan deteksi,” jelas Braghmandita dalam webinar “Kesehatan Mental pada Remaja” yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan diikuti dari Jakarta, Selasa.

 

Sebagai Anggota Satgas Remaja IDAI, Braghmandita mencontohkan bahwa salah satu tanda perubahan perilaku remaja yang mengalami gangguan mental adalah pergeseran sifat.

 

Remaja yang tadinya ceria bisa berubah menjadi pemurung, atau remaja yang biasanya aktif bersosialisasi tiba-tiba menarik diri dari lingkungan pergaulan.

 

Ia mengingatkan orang tua agar tidak langsung melabeli perubahan tersebut sebagai kenakalan remaja. Jika dianggap hal biasa, masalah kesehatan mental yang dialami justru bisa semakin memburuk.

 

“Masalah remaja mungkin terlihat sepele bagi orang dewasa, tetapi bagi mereka bisa terasa sangat besar, bahkan sampai membuat sebagian berpikir untuk bunuh diri. Karena itu, kita tidak boleh menganggap enteng,” tegasnya.

 

Ketika orang tua atau lingkungan dekat menemukan perubahan signifikan pada perilaku remaja, Braghmandita mendorong mereka untuk tidak ragu mencari pertolongan profesional seperti dokter anak atau psikolog.

 

Baca Juga :  Pelepasan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan Mahulu, Ikuti PENAS KTNA ke XVI di Kota Padang

Profesional kesehatan akan melakukan skrining atau tes cepat untuk mengetahui jenis gangguan mental yang dialami remaja, sehingga dapat menentukan langkah penanganan yang sesuai, baik berupa pendampingan maupun intervensi medis.

 

“Jadi, orang tua maupun guru di sekolah jangan menyelesaikan masalah ini sendirian. Silakan minta bantuan. Dokter anak maupun psikolog siap mendengarkan dan memberikan penanganan yang tepat,” tambahnya. (*/ANTARA)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.