BorneoFlash.com, SAMARINDA – Polemik muncul di lingkungan Universitas Mulawarman (Unmul) setelah beredarnya sebuah pesan yang diduga berisi tekanan terhadap pihak kampus dan mahasiswa.
Pesan itu beredar setelah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melakukan aksi simbolik membelakangi panggung saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di GOR 27 September, pada Rabu (5/8/2025) lalu.
Isi pesan tersebut menyebut tindakan mahasiswa sebagai perbuatan tidak beretika dan dianggap merendahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) .
Pesan itu juga menuntut agar Dekan FKIP dan Rektor Unmul menyampaikan permintaan maaf secara resmi.
Bahkan, terdapat ancaman bahwa program pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) khusus mahasiswa FKIP dapat ditinjau ulang.
Upaya konfirmasi telah diarahkan kepada Gubernur maupun Wakil Gubernur Kaltim.
Namun, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, memilih untuk tidak menanggapi.
“Saat ini kita bahas soal pangan terlebih dahulu, hal lain bisa dibicarakan di waktu berbeda,”ujarnya singkat setelah konferensi pers di Kantor Gubernur, pada Selasa (19/8/2025).
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan dirinya belum memiliki informasi yang jelas terkait beredarnya pesan tersebut.
“Saya tidak tau,”ucapnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pemprov Kaltim terkait beredarnya pesan tersebut.
Sementara itu, mahasiswa menyuarakan harapan agar evaluasi UKT tidak dijadikan alat untuk menekan kebebasan berpendapat. (*)