Meski optimistis, Andi mengakui tahap 1C menghadapi tantangan pada pemenuhan kuota siswa tingkat SD.
Sebagian orang tua masih ragu melepas anak mereka, dan tidak sedikit anak yang keberatan berpisah dari keluarga.
Untuk mengatasinya, Dinsos melakukan pendekatan langsung ke panti asuhan dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) guna mencari calon peserta.
Kuota yang dibutuhkan mencapai 50 siswa SD.
Andi menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen memastikan program ini berjalan tanpa hambatan berarti.
“Keputusan akhir jumlah siswa tetap berada di tangan pemerintah pusat, namun kami di daerah akan terus memberikan laporan perkembangan secara berkala,”pungkasnya. (*)