BorneoFlash.com, NUSANTARA – Membangun kota dunia seperti Nusantara dimulai dari ruang kelas yang mampu menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang, terutama keluarga yang membutuhkan dukungan pendidikan.
Komitmen ini diwujudkan melalui Sekolah Rakyat, program strategis yang diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai alternatif kebijakan untuk memberi akses pendidikan sekaligus membebaskan anak-anak dari siklus kemiskinan.
Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sekaligus Staf Khusus Kepala OIKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menegaskan bahwa inisiatif ini menjadi bagian penting dari pembangunan manusia di IKN.
“Program ini harus menjadi solusi nyata, tepat sasaran, dan berbasis data. Saat ini Sekolah Rakyat telah berjalan di delapan SD di sekitar wilayah delineasi IKN, membuktikan bahwa transformasi IKN tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga masa depan generasi yang cakap, inklusif, dan siap bersaing di panggung global,” ujarnya.
Hasil evaluasi enam bulan terakhir menunjukkan peningkatan kemampuan literasi siswa sebesar 30–40 persen, berdasarkan assessment berkala yang mengukur keterampilan membaca dan memahami teks. Selain literasi dan numerasi, penguasaan bahasa asing juga menjadi fokus utama.
OIKN menginisiasi Hi5 Club, program pembelajaran bahasa Inggris yang digelar setiap Jumat untuk siswa dan masyarakat, guna memperkaya kosakata, meningkatkan kemampuan percakapan, dan membangun kepercayaan diri.
Troy menambahkan, saat ini pihaknya bersama Tanoto Foundation tengah melakukan assessment lanjutan untuk memperluas program ke gugus dua dan tiga sekolah.
“Melalui peningkatan kualitas pendidikan, kami memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
OIKN berkomitmen mengintegrasikan literasi, numerasi, dan penguasaan bahasa internasional sebagai pilar pembangunan manusia.

Sejalan dengan semangat Sekolah Rakyat, masyarakat sekitar IKN diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga berperan aktif sebagai aktor penting dalam mewujudkan Nusantara sebagai ibu kota modern, terbuka, dan berdaya saing global.
“Nusantara adalah kota inklusif. Kami mengundang semua pihak untuk bersama membangun pendidikan bermutu, melahirkan lulusan unggul, dan menciptakan sekolah yang berdampak positif pada aspek karakter, sosial, ekonomi, dan budaya,” tutup Troy. (*/Humas Otorita IKN)