Zulkipli juga mengungkap bahwa salah satu kasus pemasangan bendera One Piece sudah ditemukan di kendaraan bergerak di Balikpapan. Setelah ditelusuri, pemilik kendaraan mengaku hanya ikut-ikutan tren yang ramai di media sosial, tanpa maksud tertentu.
“Motifnya sebagian besar hanya ikut-ikutan. Ada juga yang bilang karena bendera itu melambangkan kebebasan. Tapi pemahaman itu perlu diluruskan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa tidak ada kebebasan yang mutlak dalam kehidupan bermasyarakat. Justru, semakin maju suatu negara, semakin banyak pula aturan yang harus dipatuhi demi keteraturan dan ketertiban umum.

Zulkipli mengingatkan bahwa perayaan 17 Agustus adalah momen sakral yang seharusnya dihormati dengan mengibarkan bendera Merah Putih dan umbul-umbul nasional, bukan simbol-simbol lain yang tidak relevan dengan semangat kemerdekaan.
“Kita peduli karena ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Lebih baik kibarkan bendera Merah Putih, bukan bendera lain yang tidak jelas manfaat dan maknanya,” pungkasnya.