BorneoFlash.com, NUSANTARA — Dalam upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota dunia yang berakar pada budaya dan terbuka bagi masa depan, Otorita IKN bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global menyelenggarakan rangkaian acara bertajuk Bazaar Nusantara, Trade Exhibition Designer Eco Fashion Nusantara, dan Pameran Foto Nusantara.
Kegiatan ini digelar selama lima hari, mulai 31 Juli hingga 4 Agustus 2025, di Kantor Kemenko 3 dan Retail Gallery IKN. Acara terbuka untuk umum dan menjadi bagian dari rangkaian Congress of Indonesian Diaspora (CID) ke-8, yang mengusung tema “Bersama Diaspora Mewujudkan IKN Menjadi Kota Dunia untuk Semua.”
Rangkaian acara ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pelaku usaha, komunitas diaspora, Otorita IKN, dan mitra strategis dalam menciptakan ruang kota yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
“Kehadiran kegiatan ini menandai pentingnya peran diaspora Indonesia dalam membangun jembatan antara masa lalu, kini, dan masa depan. Melalui seni, budaya, dan ekonomi kreatif, kita menunjukkan bahwa IKN adalah kota inklusif yang terbuka untuk semua kalangan,” ujar Troy Pantouw, Juru Bicara OIKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN bidang Komunikasi Publik.
Bazaar Nusantara menampilkan kuliner khas dan kerajinan tangan hasil karya pelaku UMKM lokal, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mendukung ekonomi lokal sambil menikmati keberagaman budaya Nusantara.
Trade Exhibition Designer Eco Fashion Nusantara menyoroti karya busana ramah lingkungan dari desainer muda Indonesia yang berkolaborasi dengan UMKM binaan Bank Indonesia. Pameran ini menekankan pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam industri fesyen, dengan tetap mengangkat keindahan wastra tradisional.

Sementara itu, Pameran Foto Nusantara mengusung tema “Seeing The Future Through The Past”, menampilkan arsip visual perjuangan bangsa di tanah Kalimantan. Pameran ini menjadi refleksi tentang bagaimana semangat masa lalu membentuk visi masa depan IKN.
Melalui kegiatan ini, IKN menegaskan diri bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai ruang pertemuan lintas generasi, budaya, dan gagasan.
Pendekatan berbasis budaya, seni, dan kolaborasi global menjadi fondasi dalam membentuk IKN sebagai kota jiwa bangsa — yang membangun bukan hanya infrastruktur, tetapi juga nilai dan identitas kebangsaan. (*/Humas Otorita IKN)