BNNP Kaltim Grebek Lokasi Rawan Narkoba di Samarinda, 94 Pengguna Diamankan

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Pengguna Narkoba yang diamankan menunggu proses asesmen oleh tim dokter dan konselor. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Pengguna Narkoba yang diamankan menunggu proses asesmen oleh tim dokter dan konselor. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim) mengamankan sebanyak 94 orang dalam operasi penindakan yang dilakukan pada Kamis malam, (31/7/2025), sekitar pukul 22.00 WITA. 

 

Penggerebekan tersebut menyasar sebuah lokasi di kawasan Jalan A.M. Sangaji, Samarinda Ilir, yang telah lama dicurigai sebagai titik peredaran narkotika.

 

Kepala Seksi Intelijen BNNP Kaltim, AKP Dwi Wibowo Laksono, menjelaskan bahwa penindakan ini merupakan tindak lanjut atas banyaknya laporan dari warga, tokoh adat, dan tokoh agama yang menyampaikan keresahan mereka terkait aktivitas mencurigakan di wilayah tersebut.

 

“Kami menerima informasi mengenai adanya dugaan transaksi narkoba yang berlangsung nyaris sepanjang hari di kawasan itu. Berdasarkan data dan laporan yang kami himpun, tim langsung bergerak untuk melakukan tindakan di lapangan,”ujar Dwi dalam konferensi pers di Kantor BNNP Kaltim, pada Jumat (1/8/2025).

 

Dari jumlah total yang diamankan, tujuh di antaranya merupakan perempuan.

 

Hasil pemeriksaan urine menunjukkan bahwa seluruh individu tersebut positif menggunakan narkotika. 

 

Dwi menerangkan bahwa sebagian besar dari mereka merupakan pengguna yang datang untuk membeli, tanpa menyadari bahwa aparat telah lebih dahulu berada di lokasi.

 

“Pelaku yang diduga sebagai pengedar sudah melarikan diri, bahkan ada yang melompat ke sungai saat mengetahui kehadiran petugas. Namun, para pengguna tetap berdatangan,”ucapnya.

 

Dwi menekankan bahwa BNNP Kaltim tidak fokus pada penghukuman pengguna, melainkan mengedepankan pendekatan rehabilitasi. 

 

Langkah ini sesuai dengan kebijakan nasional bahwa pengguna narkotika dipandang sebagai korban yang perlu mendapat perawatan.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.